Quotes

Pembelajaran Berbasis TIK Versus Pembelajaran Konvensional

Bila kamu tak tahan lelahnya belajar maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan. (Imam Syafi'i)

Quotes di atas adalah sebuah kalimat yang  terpikirkan tatkala hendak memulai "mencoret" di blog ini melalui tulisan perdana ini. Kata-kata mutiara tersebut mengingatkan pula pada oleh-oleh dari sebuah Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) tercinta, yaitu Masjid Ulul Albaab (MUA), yang masih tersimpan baik hingga sekarang, sebagaimana yang saya perlihatkan di foto berikut.


Berbicara mengenai belajar, maka di dalam benak kebanyakan orang-termasuk saya-memaknai belajar adalah sebuah kewajiban setiap insan. Namun, agaknya akan lebih tepat jika belajar dimaknai sebagai kebutuhan karena "butuh" adalah kata yang memberikan kesan lebih penting daripada sekadar "wajib". Kebutuhan yang satu ini dibutuhkan seumur hidup, mulai dari lahir hingga meninggal dunia. Sering kali kita mendengar bahwa hidup di dunia adalah belajar tiada henti, karena kita bisa mengambil pelajaran dari segala hal yang terjadi di kehidupan kita. Hal ini mendorong manusia untuk mengikuti dan menyelenggarakan pembelajaran.

Pembelajaran atau-secara singkat-berarti membelajarkan siswa adalah proses yang dilakukan guru untuk memfasilitasi siswa agar siswa belajar sesuatu. Pembelajaran yang dilaksanakan dari dulu hingga sekarang tentunya mengalami perkembangan yang ditandai dengan peningkatan mutu pembelajaran maupun bertambah variasinya. Perkembangan pembelajaran ini sejalan dengan perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat.

TIK yang begitu memudahkan pekerjaan manusia juga bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran, seperti yang sudah dikenal sekarang, yaitu pembelajaran berbasis TIK, yang menjadi variasi dalam pembelajaran zaman modern ini. Pembelajaran konvensional mulai bertransformasi menjadi pembelajaran berbasis TIK dikarenakan keunggulan-keunggulan yang ditawarkan oleh pembelajaran ini.

Pada tulisan ini, saya tidak akan merinci mengenai masing-masing pembelajaran konvensional dan pembelajaran berbasis TIK karena pengetahuan saya yang masih sedikit mengenai detail kedua pembelajaran ini. Saya hanya akan membahas mengenai beberapa keunggulan maupun kekurangan dari kedua pembelajaran ini berbekal yang bisa saya tangkap dari paparan Bapak Anton selaku dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran Matematika Berbasis TIK dan hemat saya sendiri.

Bapak Anton mengatakan bahwa pembelajaran berbasis TIK memiliki keunggulan apabila bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Yang pertama-yang saya ingat, pembelajaran ini bisa menjadi lebih menarik karena tampilan dari media pembelajaran akan lebih dinamis. Hal ini akan meningkatkan minat belajar dari siswa.

Yang kedua, TIK itu sudah dirancang oleh manusia untuk memudahkan pekerjaan, maka beda halnya dengan kita-manusia-dengan tenaga yang terbatas, dalam memberikan soal-soal, pembelajaran berbasis TIK bisa lebih bervariasi, bahkan untuk tiap siswanya. Sedangkan dengan keterbatasan manusia, biasanya variasi soal yang diberikan lebih sedikit, bahkan cenderung sama. Hal ini juga berkaitan dengan pengoreksian jawaban-jawaban dari soal-soal yang dikerjakan siswa. Dengan perangkat TIK, maka pengoreksian akan menjadi lebih mudah, bahkan tidak jarang ada perangkat TIK yang langsung atau otomatis merespon (benar atau salahnya) jawaban dari siswa. Hal ini tentunya sulit dilakukan oleh guru dengan metode pembelajaran konvensional.

Yang ketiga, dikarenakan hal yang sama dengan poin kedua, yaitu terbatasnya tenaga manusia, maka biasanya guru hanya akan sanggup menerangkan pelajaran satu atau dua kali dalam satu pertemuan, namun dengan perangkat TIK, siswa bisa mengulang-ulang kembali pelajaran karena perangkat tersebut tidak akan lelah.

Dari keunggulan-keunggulan tersebut, maka tetap ada kekurangan-kekurangan yang menemani. Biaya yang digunakan dalam pembelajaran berbasis TIK tentunya akan lebih mahal dibanding dengan pembelajaran konvensional. Dalam mengoperasikan perangkat TIK pun diperlukan kompetensi khusus dari guru sebagai fasilitator. Kompetensi yang kurang justru malah akan mengurangi, bahkan merujuk ke tidak tercapainya tujuan pembelajaran dari pelaksanaan pembelajaran TIK tersebut.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Geogebra] Beberapa Grafik Fungsi